Malang,jelajahpesantren.or.id – Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang kembali menjadi ruang kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan masyarakat. Kali ini, kampus yang dikenal dengan konsep Rural-Based Campus tersebut menjadi tuan rumah acara “Apresiasi Kelompok Tani Berbasis Kopi” yang diselenggarakan oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Malang, Selasa (26/08/2025) di Hall KH. Moch. Said.
Kegiatan ini merupakan puncak dari serangkaian penilaian kompetisi yang telah berlangsung sejak Mei 2025. Belasan kelompok tani kopi dari berbagai wilayah di Kabupaten Malang mengikuti ajang ini dengan kriteria penilaian mencakup manajemen kelompok, proses budidaya, panen, pengolahan pasca panen, hingga teknik penyajian kopi. Acara dihadiri berbagai pemangku kepentingan, mulai dari penyuluh pertanian, akademisi, pengusaha, hingga para coffee expert. Salah satu tamu kehormatan yang menarik perhatian adalah Bartosz Plotka, seorang coffee connoisseur dan traveler kopi asal Jerman yang hadir secara langsung untuk menyaksikan geliat kopi di Kabupaten Malang.

Rektor Unira Malang, KH. Imron Rosyadi Hamid, M.Si., Ph.D., dalam sambutannya mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini di kampus Unira. Ia menegaskan bahwa Unira mengusung konsep Khayra Ummah dengan tiga pilar utama: pendidikan perdamaian, social enterprise, dan green technology. Kegiatan ini, menurutnya, merupakan wujud nyata dari implementasi dua pilar tersebut. “Unira akan terus mendorong pengembangan teknologi hijau, penguatan potensi sumber daya lokal, serta turut berkontribusi dalam pengurangan dampak perubahan iklim,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Malang, Aviciena M. Saniputera, MT., MH., menyampaikan bahwa pertanian masih menjadi sektor penting penggerak ekonomi daerah. Meski begitu, tantangan ke depan cukup besar, salah satunya adalah semakin minimnya minat generasi muda di sektor pertanian. “Kegiatan ini juga menjadi strategi untuk menarik generasi Z agar tertarik dan terlibat dalam dunia pertanian, khususnya komoditas kopi,” tuturnya.
Tak hanya sebatas ajang apresiasi, rangkaian acara juga diramaikan dengan Bursa Kopi dan Public Cupping yang melibatkan puluhan pengusaha kafe dan penikmat kopi. Melalui kegiatan ini, para peserta dapat mencicipi berbagai varian kopi lokal, sekaligus mencari karakter rasa kopi yang sesuai untuk disajikan di lini bisnis mereka. Bursa ini menjadi ruang interaksi antara petani, roaster, dan pelaku usaha, sekaligus menjadi momentum memperkuat ekosistem kopi Kabupaten Malang yang inklusif dan berdaya saing.
Acara ini turut dihadiri Ketua HIPMI Kabupaten Malang, Qintharra Ulya Yasifa, serta seluruh civitas akademika Unira Malang. Antusiasme tinggi dari peserta menjadi bukti bahwa kopi bukan sekadar komoditas, melainkan bagian dari budaya dan peluang ekonomi yang menjanjikan jika dikelola dengan inovatif dan kolaboratif. (hum/elk25)