Malang, jelajahpesantren.or.id – Pondok Pesantren (PP) Ibadurrahman yang berlokasi di Jl. Terusan Bendungan Wonogiri No.21 Malang kembali menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Ribuan jamaah memadati lokasi Pesantren yang berada di kawasan kampus favorit di Kota Malang, sejak pukul 05.00 Wib, pada Ahad, (14/09/2025). Jamaah hadir dari berbagai kalangan masyarakat, santri, alumni, serta tokoh agama.
KH. Achmad Mudjayyid, pengasuh Pondok Pesantren Ibadurrahman, memberikan tausiyah dan doa kepada semua jamaah yang hadir. Dalam tausiyahnya, KH. Achmad Mudjayyid mengupas tema besar seputar keutamaan cinta kepada Rasulullah, makna Nur Muhammad, serta manfaat spiritual sholawat bagi umat Islam.
Cinta Rasul sebagai Jalan Menuju Cinta Allah

Dalam ceramahnya, KH. Achmad Mudjayyid menekankan pentingnya menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan utama dalam setiap aspek kehidupan. “Sayangi orang yang disayangi Allah, maka kita akan mendapatkan cinta Allah. Kalau mencintai Muhammad, berarti dicintai Allah. Dari situ akan lahir keberkahan, keselamatan dunia, hingga kebahagiaan akhirat,” ungkap beliau.
Beliau menegaskan, mencintai Rasul bukan sekadar ucapan, tetapi harus diwujudkan dalam sikap sehari-hari, mulai dari akhlak, ibadah, hingga interaksi sosial. Kanjeng Nabi Muhammad SAW, lanjutnya, adalah rahmat bagi semesta alam. Dengan mengikuti jejak Nabi, umat Islam akan selalu berada di jalan yang lurus dan diridhai Allah SWT.
Nur Allah, Nur Muhammad dan Sholawat
Bagian penting dari tausiyah KH. Achmad Mudjayyid terkait penjelasan tentang konsep Nur Allah dan Nur Muhammad. Menurut beliau, Nur Muhammad adalah cahaya pertama yang diciptakan Allah dan menjadi perantara lahirnya cahaya-cahaya lain di alam semesta.
Lebih lanjut yang disampaikan, Nur Muhammad adalah cahaya pertama yang diciptakan oleh Allah SWT dari Nur-Nya sendiri (red. Nur Allah SWT), sebelum penciptaan langit, bumi, dan makhluk lainnya
“Ketika kita memahami hakikat Nur Muhammad, maka kita menyadari betapa besar peran Nabi sebagai penghubung antara hamba dan Tuhannya. Nur Muhammad bukan hanya sekadar simbol, melainkan realitas spiritual yang terus hadir membimbing umat manusia menuju kebenaran,” jelas KH. Achmad Mudjayyid.
Uraian mendalam ini mengajak jamaah untuk lebih mengenal Nabi Muhammad SAW, tidak hanya dari sisi sejarah, tetapi juga dari sisi hakikat yang lebih tinggi, sehingga cinta kepada Rasul semakin mengakar dalam hati.
Selain membahas tentang Nur Muhammad, KH. Achmad Mudjayyid juga menekankan pentingnya memperbanyak sholawat. Menurutnya, sholawat bukan sekadar doa, melainkan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT sekaligus memperkuat ikatan rohani dengan Rasulullah SAW.
“Sholat tanpa sholawat, tidak syah. Sholawat itu cahaya, penenang hati, dan penolak bala. Orang yang istiqamah bersholawat akan mendapatkan syafaat Rasulullah di yaumil akhir,” tuturnya.

Seruan untuk memperbanyak sholawat ini mendapat sambutan hangat dari jamaah. Banyak di antara hadirin yang larut dalam lantunan sholawat bersama, menciptakan suasana khusyuk sekaligus penuh cinta.
KH. Achmad Mudjayyid juga mengingatkan jamaah tentang pentingnya menjaga persaudaraan dan kepedulian sosial. Menurutnya, kecintaan kepada Rasulullah SAW harus diwujudkan dalam bentuk nyata, yaitu memperkuat ukhuwah Islamiyah dan saling membantu sesama.
“Kalau kita benar-benar cinta Rasul, maka kita akan meneladani beliau dalam kasih sayang, kepedulian, dan semangat berbagi. Jangan hanya cinta dalam ucapan, tetapi hadirkan cinta itu dalam aksi sosial di tengah masyarakat,” pesannya.
Tentunya, pesan ini relevan dengan kondisi masyarakat saat ini, di mana nilai gotong royong dan kepedulian sosial sangat dibutuhkan untuk menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Di penghujung tausiyah, KH. Achmad Mudjayyid memimpin doa, memohon keberkahan dan keselamatan dunia akhirat. Dan istoqomah untuk terus meningkatkan ibadah dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.
Nuansa Meriah dengan Orkes Gambus Teman Jalan
Tidak hanya penuh dengan pembacaan al-Quran dan Berzanji serta tausiyah, acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di PP Ibadurrahman juga dimeriahkan oleh penampilan Orkes Gambus Teman Jalan. Grup musik islami ini membawakan sholawat dan lagu-lagu bernuansa religi dengan iringan gambus yang khas, sehingga menambah semarak suasana.
Alunan musik gambus yang ritmis dipadukan dengan vokal syahdu membuat jamaah ikut bersenandung. Kehadiran orkes ini menjadi hiburan sekaligus pengingat bahwa perayaan Maulid tidak hanya menumbuhkan kecintaan spiritual, tetapi juga menghidupkan budaya Islam yang penuh keceriaan.
Di akhir acara, selain ada makan bersama. ada pembagian door prize yang langsung ditampuk Gus Rahmat Tsani.
“Kami berharap momentum Maulid Nabi Muhammad SAW ini dapat menjadi pengingat bagi seluruh jamaah untuk terus memperbaiki diri. Maulid bukan sekadar perayaan, melainkan kesempatan untuk melakukan refleksi spiritual dan memperbarui komitmen meneladani Rasulullah SAW’. tutur Gus Rahmat, sapaan akrabnya.
“Dengan cinta kepada Kanjeng Nabi, kita berharap bisa mencetak generasi muslim yang berakhlak mulia, cerdas, dan bermanfaat bagi umat. Semoga PP Ibadurrahman selalu menjadi pusat syiar Islam yang membawa keberkahan,” pungkas Gus Rahmat. [aud]